Saturday, March 2, 2013

Perubahan Iklim: Saatnya Yang Muda Bergerak

"Eh, perasaan dulu bulan segini udah hujan, kenapa sekarang masih panas banget?"


Sering mendengar dialog kayak gini, enggak? Cuaca sekarang memang tidak menentu. Sudah musim hujan, tapi masih saja panas menyengat. Jadi ingat zaman masih SD. Pokoknya, kalo ditanya musim hujan dan musim kemarau, ada rumusnya untuk menjawab. Kalo musim hujan, berarti bulan yang ada R-nya dihitung dari November sampai April. Musim kemarau setelahnya; dari Mei sampai Oktober lagi. Darimana perhitungan aneh jenius itu berasal? Hehee.. Rasanya itu dari buku IPA dulu, nggak tahu sekarang, mungkin isi bukunya sudah ganti lagi. 

Tapi, sekarang kalkulasi kayak gitu enggak bisa dipercaya lagi. Berdasarkan riset saya selama kuranglebih 3 tahun numpang di Surabaya, kota paling macet kedua se-Indonesia, musim hujan itu paling cuma beberapa minggu. Enggak sampai November sampai April. Yang ada panas gilak, sampai pengen nyebur ke kolam!   Beda dengan Banjarmasin, pergantian musim cenderung normal, meskipun enggak senormal dulu.

Nah, yang itu ntuh namanya perubahan iklim atau bahasa kerennya climate change. Kalo dari Wikipedia, kamus sejuta umat, ini definisinya:

Perubahan iklim adalah perubahan cuaca secara signifikan dan polanya terbentuk dari puluhan atau jutaan tahun. Jadi, perubahan iklim itu cenderung kepada kondisi cuaca di atas rata-rata sampai ke tingkat ekstrim. Penyebabnya banyak, dari faktor alam sendiri dan juga manusia.

Makanya enggak heran, cuaca sekarang tak lagi bisa ditentukan dengan faktor musim. Dan lepas dari faktor alam, manusia juga turut menjadi andil dalam perubahan iklim di dunia. Contohnya aja, kebiasaan pake parfum berlebihan *khususnya yang cewek. Tahu nggak, pake parfum satu botol tiap hari tuh, bisa bikin lapisan ozon menipis. Kok bisa, sih? Soalnya parfum mengandung bahan  chloro fluor karbon (CFC). CFC ini bisa mengubah ozon menjadi oksigen. Jika CFC semakin banyak di atmosfer, semakin banyak pula lapisan ozon yang pecah dan akhirnya berlubang. Padahal lapisan ozon berguna untuk menyaring radiasi ultraviolet. Jika ozon sampai bolong, akibatnya radiasi matahari masuk langsung ke bumi. Jadinya bumi makin panas dan penyebaran penyakit seperti kanker kulit meningkat. Iiihh, ngeri, kan? 

Terus, bagaimana caranya untuk menjaga alam agar perubahan iklim tidak terlalu cepat dan menimbulkan efek negatif bagi manusia? Nah, berdasar pengalamanku sebagai mahasiswa, ini dia cara-cara simpel melindungi alam. So, let’s save the nature!

1) Rajin-rajin pakai sepeda
Nah, ini saran yang cocok sekali untuk mahasiswa perantauan kayak aku. Daripada beli motor baru, apalagi Surabaya sudah macet parah, mending kita pake sepeda. Untuk jarak jauh, gunakan transportasi umum. Sekarang, tiap hari Minggu, sudah ada kampanye Car Free Day di Taman Bungkul, Surabaya. Enjoy dan menyenangkan.
Walaupun kelihatan simpel, sepeda bisa menjadi olahraga, lho. Dan, tak ketinggalan, hemat biaya. Begitu juga dengan transportasi umum. Bayangkan, jika penduduk satu Surabaya ganti kendaraan dengan naik bus? Bisa dibayangkan, macet berkurang, polusi hilang.
Kenapa harus sepeda? Dengan meminimalisir kendaraan bermotor, kita sudah mengurangi penggunaan gas karbondioksida (CO2). Gas CO2 berlebihan inilah yang mengakibatkan efek rumah kaca, salah satu penyebab global warming.
Sehat dengan sepeda / www.uswatunuus.blogspot.com

2)  Gunakan air, sabun mandi dan sabun cuci dengan BENAR
Untuk yang tinggal di kost-an, biasanya suka kalap kalau sudah Hari Mencuci Masal. Cucian tiga ember, deterjen setengah kilo. Akibatnya, terjadi lautan busa. Ada anggapan, semakin banyak busa maka cucian semakin bersih. Itu anggapan KELIRU! Padahal, busa deterjen adalah hal yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu bahaya ‘busa-busa’ ini adalah eutrofikasi (ganggang dan enceng gondok yang melimpah). Semakin banyak eceng gondok,  dasar air tidak mampu ditebus sinar matahari, dan akibatnya biota air mengalami degradasi.

3) Kurangi penggunaan stryofoam
Hindari styrofoam
/ www.dunianyasari.blogspot.com
Jika ada acara di kampus, dan panitianya kita-kita sebagai mahasiswa, kurangi, deh, kotak nasi dengan styrofoam. Lebih baik, pake kotak nasi biasa dari kertas atau sajian prasmanan. Kenapa? Tahu enggak, sih, kalo stryofoam itu sampah paling tidak bersahabat. Tidak mudah hancur walau ribuan tahun. Dan bahan-bahan pembuat styrofoam juga disinyalir tidak bersahabat dengan manusia dan berbahaya bagi kesehatan. Seperti butiran styrene yang menjadi bahan dasar styrofoam. Butiran ini diproses dengan benzana; zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit seperti gangguan sistem syaraf. Mengurangi styrofoam; selain melindungi alam juga mencegah penyakit.

4) Hindari penggunaan kertas berlebihan
Jika bisa tidak memakai kertas, lebih baik tidak. Untuk catatan kuliah misalnya, lebih baik tulis di netbook saja, kemudian dibackup di Dropbox. Fotokopi tugas dan makalah juga bisa diminimalisir dengan ukuran font yang diperkecil. Tahu, kan, bahan pembuat kertas adalah pulp (bubur kertas), yang berasal dari serat kayu pohon. Semakin banyak 
penggunaan kertas, semakin banyak pula pohon yang ditebang. Padahal, pepohonan berguna untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen dalam proses fotosintesis.   

5) Gunakan AC secara bijak
www.greenlifestyle.or.id
Air Conditioner (AC) adalah pendingin ruangan yang sangat diperlukan untuk negara tropis seperti Indonesia. Bisa dibayangkan, kantor yang tidak ada punya fasilitas AC pasti pegawainya banyak stres. Sebab, udara yang panas dan pengap akan mengganggu konsentrasi bekerja dan produktivitas pegawai. Padahal, sama seperti parfum, AC mengandung bahan CFC yang berakibat pada penipisan lapisan ozon. Sama halnya ketika kuliah, ruang kelas yang ber-AC jangan disetel terlalu dingin. Mungkin, udara segar bisa meningkatkan konsentrasi, tapi adakalanya menyebabkan kantung mata menjadi berat!



6) Gunakan parfum sewajarnya
Namanya aja masih muda, pasti pengen selalu tampil keren dan wangi. Tapi, tidak usah lebay dengan parfum Anda. Seperti yang sudah dijelaskan, parfum mengandung bahan CFC. Daripada menggunakan parfum, kenapa tidak menjaga kebersihan tubuh dengan bahan alami saja? Minum jamu daun sirih bisa dijadikan alternatif, atau mengurangi makanan penyebab bau badan seperti bawang putih.

7)Kurangi plastik; gunakan satu tas saja
Jika hangout di mall, pasti ngebet banget pengen belanja *pengalamanpribadi. Nah, daripada menggunakan kresek plastik seabrek, lebih baik gunakan satu tas atau wadah untuk menampung semuanya. Mungkin, awalnya terasa gengsi, tapi tindakan kecil ini bisa menyelamatkan lingkungan.

8) Hemat baterai gadget; hemat energi
Enggak heran sekarang gadget sudah seperti makanan pokok. Bangun tidur, langsung update status atau sekadar nge-tweet. Padahal, gadget canggih gampang sekali lowbat, yang akhirnya harus di-charge beberapa kali sehari. Sebisanya, gunakan gadget sebijak mungkin dan memang untuk hal yang diperlukan. Selain menghindari sifat ‘autis’ dan tidak peduli sesama, pemanfaatan gadget secara benar juga menyelamatkan lingkungan. Secara tidak langsung, kita sudah menghemat energi. Oh, ya, jangan lupa, lepas colokan charger jika tidak digunakan. Ada istilah vampire energy, yakni energi yang terus mengalir walaupun barang elektronik tersebut tidak dipakai.

9)Buang sampah pada tempatnya
www.aboutjurnal.blogdetik.com
Ini adalah alasan paling klise sejagat raya, tapi manfaatnya sungguh cetarrrr membahana! Banjir di kota besar misalnya, pasti disebabkan sampah yang menumpuk di sungai sehingga tidak ada daerah resapan air. Jepang adalah salah satu kota besar yang pengolahan sampahnya paling bagus di dunia. Selain terbiasa memilah sampah sebelum dibuang (sampah basah dan sampah kering), orang Jepang sudah dididik untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kalau mereka bisa, kenapa kita enggak?

Nah, kira-kira begitulah cara singkat dan sederhana untuk mengantisipasi perubahan iklim. Walaupun simpel, kita-kita yang masih mahasiswa terbukti bisa berkontribusi untuk lingkungan. Jangan tunggu umur kayak kakek-kakek, baru mikir melindungi alam. Kan ada tuh kata Aa Gym tentang prinsip 3 M: Mulai dari diri sendiri; Mulai dari hal-hal yang kecil; Mulai saat ini juga.  

Kalo pengen serius untuk melindungi alam bisa join di Oxfam atau lihat-lihat dulu websitenya di www.oxfam.org.uk/indonesia.

Oxfam adalah konfederasi International dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.

Enggak ragu lagi, kan untuk melindungi alam? Jika kita ramah dengan lingkungan, lingkungan pun akan ramah dengan kita. Mari kita ciptakan lingkungan ramah dan bersahabat dengan manusia!! 

Let’s go wonderfull youths! C’mon save the nature right now!

Referensi:
1) Wikipedia: Climate Change
2) Bahaya styrofoam
3) Bahaya busa deterjen
4) Bahaya chloro fluor karbon (CFC)
5) Climate change dan hemat energi

2 comments:

  1. Nice Posting...

    Baca juga tulisan saya :

    http://harris-maulana.blogspot.com/2013/02/kita-dan-perubahan-iklim.html

    Mohon beri komentar,


    Terima Kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, pak. Postingan bapak jauh lebih keren :D

      Delete