Saturday, December 22, 2012

Sebuah Perjalanan: Be a Part of XL Future Leaders #2

Si Pemimpi, Siap Jadi Pemimpin! It's me!!
Si Pemimpi, Siap Jadi Pemimpin! It's me!!

Well, di tulisan sebelumnya, aku udah cerita banyak tentang ketololanku ketidakseimbangan otak kiri dan kanan. Nah, sekarang di tulisan kedua ini, aku pengen cerita yang lebih dahsyat. Satu pesan moral; Ga ada ruginya menjadi keluarga besar XL Future Leaders

Sabtu, 15 Desember 2012
Karena baru datang ke hotel jam 3 subuh, jadi wajarlah, kalo agak kesiangan bangunnya *ngeles. Dan, benar saja. Aku baru bangun jam setengah 8!! Oh, Ibu! Langsung loncat dari kasur, banting pintu bathroom, gosok gigi kilat, wudhu, shalat subuh (hehe..jadi malu), dan untuk pertama kalinya, liat jadwal. Yang terjadi kemudian, langsung shock.

Jadwal yang bikin tak bisa berkata-kata. Telat!!!
Jadwal yang bikin tak bisa berkata-kata. Telat!!!

Apaah??? Sekarang harusnya ke Grha Xl?

Panik lagi. Untung aku udah punya teman sesama orang Surabaya. He’s @Faridl Mughoffar atau Mr. Ridl. Kenalnya juga gara-gara mention-an di twitter @indberprestasi. Jadinya, langsung ambil hape dan sms Mr. Ridl:

Aku        : Eh, jadwal sekarang ngapain?
Mr. Ridl  : Jadwal sekarang ke Grha XL.
Aku        : Gawat! Kayaknya aq ketinggalan lagi deh :( Sekarang di mana?
Mr. Ridl  : Udah nyampe di Grha. Km di mna?

*langsung lemes –nangis di bawah shower-

Baru naruh hape, udah langsung bunyi lagi. Ternyata ada yang nelpon, nomor XL, nomor mbak yangentahsiapanamanya dari XL yang sering banget kurepotin, dari bandara sampai suruh jemput di hotel.

Mbak XL : Hallo, mbak Isna. Ada di mana?
Aku          : (lemes gara-gara ketingalan) Masih di kamar, mbak.
Mbak XL : (panik) Aduh, maaf, mbak. Aku lupa kalo mbak Isna udah datang. Maaf ya, mbak. (masih  panik) Anak-anak udah berangkat semua nih ke Grha. Ntar mbak dijemput aja, ya. Mbak siap-siap dulu. Ntar ke Graha, pake baju XL, id card, dan bawa bantex-nya ya, mbak. Tunggu sebentar, ya, mbak.

*beneran pergi ke shower 

Dan akhirnya, aku dijemput pihak XL (red. Mr. Kamil –LO dari XL). Banyak banget ya, cobaannya jadi Future Leaders. Udah ketinggalan pesawat, malamnya delay, dan akhirnya, pagi juga ketinggalan rombongan. *benar-benar ceroboh cobaan

Bantex, Id Card, Seragam *mirip sales :D
Bantex, Id Card, Seragam *mirip sales 

Nyampe Grha XL, acaranya sudah mulai. Dan yang jaga resepsionis, kok, mukanya familiar, gitu, ya? Mbak-mbak cantik pake jilbab biru, dan ternyata dia yang sering aku repotin (makasih, Mbak) Oh, ya, alasan mukanya familiar, sepertinya mbak ini yang jadi bintang iklannya XL Future Leaders. Itu, lho. Di poster, kan, ada cewek pake jilbab, and I think, she is.

Materi pertama disampaikan pak Hasnul Suhaimi (CEO XL Axiata) dan pak Alex Rusli (CEO Indosat). Moderatornya ibu Turina Farouk, yang sepertinya project leader XL Future Leaders.

Dari kiri ke kanan: Hasnul Suhaimi, Alex Rusli dan Turina Farouk (source: @indberprestasi)
Dari kiri ke kanan: Hasnul Suhaimi, Alex Rusli dan Turina Farouk
/@indberprestasi
Sumpah, aku ga pernah nyangka, bakal ketemu orang-orang hebat dan mendengarkan secara langsung nasehat dari mereka. Pak Hasnul ternyata, adalah orang yang mementingkan teori daripada praktek. Dan pak Alex, kebalikannya, adalah orang yang gemar berorganisasi sejak kuliah (keren euy, si bapak ini. S1 sampai S3 di Australia dan juga sempat jadi dosen di sana. Ngomongnya bahasa Inggris mulu. Aku jadi kurang mudeng) 

Satu pelajaran penting dari materi yang disampaikan 2 CEO perusahaan provider ini, you can be anything that you want and be passionate. Jika kita menginginkan sesuatu, kita pasti bisa. Tapi, jangan lupa, tetap jaga semangat, disiplin, dan hasrat untuk meraihnya. Denger motivasi kayak gini, aku langsung semangat. Hehe.. Enggak nyesel udah bela-belain beli tiket pesawat lagi untuk ke Jakarta. Thanks, God! 

Oh, ya, ketika pak Hasnul ditanya wartawan, alasan apa yang membuatnya yakin mengadakan program XL Future Leaders? Apa untungnya bagi XL? Dan jawaban pak Hasnul membuatku merenung lumayan lama.

Pak Hasnul menjelaskan bahwa XFL adalah program CSR (corporate social responsibility). Dan, beliau membuat perumpamaan, sebuah alpukat. Kita tahu, alpukat punya biji di dalamnya. Dan bagaimana caranya membuat alpukat terus berkembang, tidak punah, walaupun alpukat yang kita makan sudah habis? Benar sekali. Tanamlah biji tersebut. Walaupun mungkin, ketika biji tersebut tumbuh menjadi pohon alpukat yang rimbun, kita yang menanam tak bisa menikmati buahnya. Tapi, pasti, pohon alpukat tersebut bermanfaat bagi yang lain. Begitu pula dengan program XL Future Leaders. Ini bukan program XL yang bertujuan mencari keuntungan pasar. Pak Hasnul menjelaskan, jika generasi muda dibekali kemampuan untuk menghadapi era globalisasi, tentu tidak ada lagi perusahaan milik Indonesia yang dipimpin orang asing. Semuanya Indonesia.

Mendengar alasan pak Hasnul, aku jadi terharu. Filosofi biji ini sama persis dengan yang diajarkan Rasulullah. Tebarlah kebaikan, walaupun kita tak bisa merasakannya. Sederhana tapi penuh makna. Dan bukankah, Al-Quran mengajarkan, bahwa satu kebaikan sama dengan berlipat-lipat kebaikan? Hmm.. Aku jadi malu sendiri. Melihat pak Hasnul yang dikelilingi dunia kapitalis (pasti) setiap harinya, ternyata mampu mengamalkan kebaikan yang sangat berguna bagi orang lain. Tidak perlu umbar-umbar nasehat, menyuruh orang lain, tapi hanya perlu; lakukan itu, mungkin kecil, tapi berguna. 

Next, acara selanjutnya, motivational session dari fasilitator XL Future Leaders. Ada Mr. Charly dari Amerika sebagai program leader, Ms. Deedee yang pake jilbab, Ms. Ernita yang sepertinya orang Batak (hehe.. just prediction. Marganya Siallagan) dan, terakhir, Mr. Cipi yang pake kacamata. Tema sesi ini adalah “Advantages of Joining XL FLP”. Kocak, seru, dan yang pasti, bikin tambah semangat ikut XL Future Leaders.

Bagi-bagi peralatan perang :)(source: @indberprestasi)
Bagi-bagi peralatan perang/@indberprestasi
Dan kemudian, acara leaders ceremony. Tiba-tiba, MC kayak Omes (hehe.. lupa namanya) manggil pak Hasnul, pak Alex, ibu Turina dan all facilitators. Terus, manggil perwakilan peserta dari tiap regional. Ada Aceh, Lombok, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Olala! Ternyata waktunya pemberian ‘peralatan perang’ secara seremoni. Oh, ya, aku belum cerita. Salah satu keuntungan ikut XFL, kita bakal dapat laptop Lenovo ukuran 11,5 inch, modem ZTE, dan smartphone android HTC Sensation XE. Semuanya adalah fasilitas yang disediakan XL selama 2 tahun atau sampai program ini berakhir. Jadi, dipinjemin, dong? Hehe.. Ya iyalah. Tapi, semoga XL berbaik hati ngasih ini semua setelah kontrak berakhir *modus. Nggak hanya tiga alat super canggih tadi, kita juga bakal dapat kartu perdana XL dan pulsa 100 ribu perbulan untuk modem, dan juga kartu perdana serta pulsa 100 ribu untuk smartphone selama 2 tahun!!! Alamak! Ngiler ga, lo?

Sebelum acara berakhir untuk istirahat siang, ibu Turina menjelaskan sebentar tentang “XL at a Glance”. Di sini, kuakuin, aku berasa jadi orang paling gaptek. Hehe.. maklum, twitter aja diaktifin gara-gara ikut XL :). Ternyata, XL adalah provider dengar user terbanyak ke-tiga di Indonesia. Program XL juga keren-keren. Contohnya, ya, XL Future Leaders. Terus, XL adalah perusahaan yang inovatif. Sering, kan, lihat iklan sponsor dari XL yang bikin ketawa? XL juga sering dapat award dan achievement karena pencapaian-pencapaiannya yang spektakuler.

Ketika ibu Turina njelasin XFL, aku langsung bengong. Wakkss! Ternyata, yang ndaftar online XL Future Leaders ada 5593 participants. Terus, disaring lagi, jadi kurang lebih 2000 peserta untuk seleksi tahap pertama. Dan, akhirnya, jadi 130 peserta! Alhamdulillah, Allah memberiku kesempatan untuk menjadi salah satu dari 130 orang tersebut. :) Oh, ya, dalam acara Meet n Greet, tidak seluruh peserta datang. Ada yang izin dan ada juga yang ngundurin diri. Alasannya? Tanya rumput yang bergoyang *puitis

Finally, materi babak pertama selesai. Kami diberi waktu 1 jam untuk istirahat dan lunch. Di kafe, aku kenalan dengan Intan dari Jakarta dan Thomas, juga dari Jakarta. Ada pengalaman yang unik dari Thomas. Ternyata, dia baru saja ditelpon pihak XL 2 hari yang lalu. Tanpa seleksi, tanpa ngerjain soal, hanya daftar online. He is so lucky!

After ishoma, acara selanjutnya bagi-bagi draft kontrak. Beberapa hari sebelumnya, seluruh peserta XFL sudah die-mail isi surat kontrak yang harus ditandatangi. Isinya? Seputar perjanjian apa yang harus dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan oleh kedua pihak (XL dan peserta). Hehe.. Lihat surat kontrak, ilmu Hukum Acara Perdata langsung kepake. Makasih, bu Widya!

Oh, ya, sebelum bagi draft kontrak, tiap peserta sudah dikasih peralatan perang. It’s so nice! Lihat bagi-bagi laptop kayak gini, kayak liat bagi sembako. Gampang, banget, pindah tangannya.

Next, setelah draft kontrak, ada pengarahan penggunaan ‘peralatan perang’. Jadi, alat tersebut harus dipake ngerjain tugas, ya. Pulsa yang dikasih, jangan buat online, aja. *nasehat buat diri sendiri Semuanya antusias dengerin. Kujamin, ga ada yang ngantuk!

Peralatan perang dari XL. Ada logo XL di laptopnya. *
Peralatan perang dari XL. Ada logo XL di laptopnya. 

Acara terakhir dalam ruangan, pengarahan tentang XL Future Leaders Curriculum dari Cognition, corporate yang ngurus kurikulum pendidikan XFL selama dua tahun. Di sini, aku udah ga konsen. Soalnya, entah Mr. siapa, njelasin dengan bahasa Inggris dengan logat American yang sulit banget kucerna. Peserta yang lain juga mulai ngantuk. *maklum, sudah sore.

Dan, sebagai penutup acara hari ini, seluruh peserta diajak dinner di Restoran Puri Denpasar. Yahutt! Menunya ala Bali semua. Dalam dinner ini, juga ada bagi-bagi hadiah buat peserta yang nge-tweet tentang keuntungan ikut XFL dan di-mention ke @indberprestasi. Alhamdulillah, aku termasuk 10 tuips beruntung. Padahal isi tweet-ku curhat. Haha 

Curhat mode on :D

Curhat mode on 

Oh, ya, kami juga disuruh kenalan satu-satu, lho. Herannya, pas aku kenalan, semuanya pada tepuk tangan dengar nama jurusanku. What’s wrong with Ahwal Syakhshiyyah or Islamic Family Law Department? So proud to be student there! :) Wajarlah, karena memang kebanyakan dari Teknik Informatika, atau jurusan-jurusan lain yang berbau komunikasi. Tapi, ada anak Hukum juga, lo.

Jam 10 malam, akhirnya kembali lagi ke kamar 325. Overall, hari ini sangat menyenangkan. Totally fun! Kenal dengan orang-orang baru. Dapat nasehat-nasehat bermanfaat. Dapat laptop dan hape baru. :) Dan tentu, dapat pencerahan buat lebih semangat. 

Selalu. Do the best!

Read More..

Friday, December 21, 2012

Sebuah Perjalanan: Be a Part of XL Future Leaders #1


Hai Pemimpi! Ayo Jadi Pemimpin!(sawaliinfo.com)
Hai Pemimpi! Ayo Jadi Pemimpin! / (sawaliinfo.com)

Sebenarnya tulisan ini sudah expired. Harusnya sudah kutulis dari minggu lalu. Tapi, tahulah, yang namanya mahasiswa. Dengan sifat ke-maha-annya, bisa bilang sibuk kapan saja. Banyak tugas dari dosen dibilang sibuk, lagi UAS dibilang sibuk, dan kadang, lagi main game Zuma aja, juga dibilang sibuk. *gue banget –cengengesan- 


Well, jadi sekarang aku mau cerita kalo minggu lalu aku ke Jakarta. Ada proyek, ya? Ya iyalah. *mulai berasa sok sibuk. Jadi, aku ke Jakarta, kota Metropolitan paling macet yang punya cita-cita tinggal di sana aja enggak, karena ada undangan dari XL yang menyatakan kalo aku terpilih jadi salah satu bagian XL Future Leaders *langsung sujud syukur sambil nangis terharu 

Semua berawal dari e-mail ini:

Meet n Greet XFL

Baca e-mail ini langsung speechless. Secara, aku udah mikir, yang daftar pasti bejibun kayak kereta api tut tut tut. Sekali lagi, aku menekankan, ini seperti mimpi *lebay –emang bawaan dari lahir-. Nah, beberapa hari kemudian, aku dapat e-mail lagi yang njelasin kalo acara Meet n Greet ini diundur ke tanggal 14-16 Desember.

Dan tulisan ini, sayang sekali tidak menceritakan tentang how I get this chance, tapi cerita tentang pengalamanku ke Jakarta yang sungguh cetar membahana ulala melintasi khatulistiwa . Karena ada 3 hari, jadi aku bagi dalam 3 bagian, ya. Keep reading!

Jumat, 14 Desember 2012
IMAG0038
Jadwal penerbangan 'seharusnya'
Sumpah, hari ini aku sibuk banget. Sebelumnya, dari pihak XL sudah sms beberapa hari yang lalu, kalo jadwal flight-nya 13.40 WIB dgn maskapai L*i*n Air. Dan jam 8 pagi, aku belum siap apa-apa. Secara, aku punya 3 project yang semuanya ngintilin aku ke mana-mana. Ke WC, diikutin. Mau tidur, kebawa mimpi. Yeah, begitulah bawaan orang panik.




Project pertama untung sudah selesai malam Jumatnya. Cuman nyelesain assignment dari Blended English Course for XL Future Leaders (selanjutnya kita sebut XFL). Ngerjain soal, bikin video, upload ke Youtube minta bantuan @aufarnajid, beres. Akhirnya, bisa nafas lega.

Tapi, project selanjutnya bener-bener bikin nafas ngos-ngosan. Project kedua, aku harus nggarap Karya Tulis Ilmiah buat Dies Natalisnya IAIN. Untung, aku kerja tim, sama AA dan Handika. Nah, seandainya aku nggarap tulisan yang ada hubungannya dengan NTCR (Nikah, Talak, Cerai, Rujuk), mungkin bisa lebih cepat. Tapi, ini tentang Pendidikan Karakter, cuy. Bukan gue banget. Dan inilah yang membuatku panik. Sebentar-sebentar ketik. Delete. Ketik. Delete. Dan akhirnya jam 9 pagi, kelar juga. Alhamdulillah.

Dan project terakhir, aku harus bikin slide Power Point tentang Dep. PSDM CSS MoRA untuk dipresentasikan sore nanti karena ada kunjungan dari CSS ITS, istilah mereka benchmarking. Sebenarnya tugas yang ini udah dikasih tau seminggu yang lalu, tapi, maklumlah, kemalasan mengalahkan segala-galanya. Untung, aku sudah ngasih tau si Jejen dan Faiz untuk nggantiin presentasi. Dan, finally PPT selesai jam 10 pagi. Dengan mata yang berlinangan *backsong: You Raise Me Up dari Josh Groban, dengan niat yang sekuat baja, pengen nge-save PPT yang sudah dikerjakan dengan segala daya upaya. 

Penampakannya seperti ini:
Klik No and Say Goodbye!
Klik No and Say Goodbye!

Aaaaarrrrrrgggghhhhh! Noooooooo! Dengan oon-nya, aku cuma bisa mandangin PPT yang udah hilang tanpa bekas Well, sepertinya aku mesti bilang kalo aku orangnya amat sangat panikan. Ringkasnya begini, dalam keadaan terjepit, otak kiri dan otak kanan berjalan kurang seimbang. Pernah, ketika saking paniknya karena pagi harus presentasi, sementara makalah masih 40%, malam harus ngebut. Mendekati subuh, dengan kesadaran kurang dari 50 persen, niatnya pengen nge-save, dan blasss, file-nya hilang. Dan itu tidak hanya terjadi sekali. Ya, ya, kuakui memang aku lebih ceroboh dari McCaulay Culkin di Home Alone.

Set..set..set.. Akhirnya bkin PPT ulang selesai jam 11 teng. Omaigat! Aku belum siap-siap. Langsung ambil koper. Masukkin 3 pasang baju. Ambil handphone. Telepon taksi langganan “Si Burung Biru” dan minta jemput jam 1. Selesai? Belum. Angin ribut tiba-tiba aja datang kayak Jelangkung. Wossshh! Hujan deras! Siahh.. Kamar jadi bocor. Ampun, deh! Rebes ke mana-mana. Ambil ember. Ribut sendiri. Hooaahhmm. Akhirnya, jam 12 siang baru bisa mandi. Rempong deh, cyin!


Jam 1 siang, taksi meluncur keluar dengan anggun. Diiringi gerimis, aku rasa adegan ini cocok banget ditayangkan di drama Korea *langsung berasa Song Jie Hyo :p Nyampe bandara, bayar taksi yang cuma 65 ribu, tapi si supir keren banget alasannya, “ga punya kembalian”. Jadi, total bayar taksi 70 ribu.

Jam 1 lewat 15 menit, dan ternyata calon pesawatku sudah Final Call. Aisshh! Langsung lari-lari kayak dikejar maling (?), dan ternyata setelah sampai di counter check-in, tiketku ANGUS. Dengan resmi, aku dinyatakan, ketingalan pesawat! Sumpeh! Kejam! Asem! Dasar! Kalau naik pesawat baru pertama kali, wajar bisa ketinggalan. Tapi, ini. Aku kan udah bolak balik BDJ-SBY naik pesawat! Hiksss.. Aku ga bisa terima 7 turunan!

Berdasarkan pengalamanku yang suka banget datang mepet-mepet pesawat mau terbang, waktu 25 menit itu amat sangat cukup buat kita naik pesawat. Tapi, kenapa aku bisa ketinggalan? Kenapa? *sampai sekarang, masih belum terima

Aku langsung lemes. Ga bisa panik lagi. Langsung telepon Call Center XL, dan bilang kalo aku ketinggalan pesawat. Mbak-nya kaget dan sama, aku juga kaget. Akhirnya, kesimpulannya, finally, aku beli tiket baru dari maskapai yang sama. Dan tebak, jam berapa. Jam 10 malam, sodara-sodara! Harga tiket yang lumayan menguras ATM juga bikin mau nangis. Tapi, harus semangat. Inilah awal cobaan menjadi Future Leaders sejati. *backsong: Merah Putihku dari Cokelat.

Untunglah, di ruang check-in, aku ngobrol sesama orang Banjarmasin. Lumayan, ngilangin bĂȘte. Dan sialnya, aku lupa nama mereka bertiga. *weakness: agak sulit ngingat nama orang. Di bandara, aku juga sempat foto-foto sama Gonzales, pemain kebanggaan Timnas, yang sering muncul di iklan sosis. Hehe.. Sayangnya, aku foto pake kameranya si Mbak Banjarmasin dan belum sempat minta :( Ya wes lah, belum rezeki.

Ringkasnya, selama 8 jam, aku bolak-balik 3 kali shalat fardhu di mushalla Juanda. Bolak-balik maen game ular di hape Nokia jadul. Bolak-balik nge-charge Galaxy Ace. Bolak-balik WC. Dan untunglah, AA datang sebentar jam 6 sore. Nemenin makan sama bawakan novel Bidadari-Bidadari Surga. Makasih, AA! :)

Jam 21.20. Udah duduk manis di waiting room, dan aseemm! Pesawatnya delay. Ciyus miyapah! Hari ini rasanya saklek banget. Sudah kamar kebanjiran, ketinggalan pesawat, dan tanpa rasa perike-pesawat-an, malamnya delay lagi. Jika Anda ingin melatih kesabaran, follow my way! *nasehat bijak

Habis liat ini hotel, capeknya langsung ilang :D (puri-sawo.manila.blogspot.com)
Habis liat hotel, capeknya ilang
/ puri-sawo.manila.blogspot.com
Akhirnya, jam setengah 1 baru nyampe Soekarno Hatta International Airport. Wes e wes, naik taksi, ketiduran, dan taraaa! Jam setengah 3 menjejakkan kaki juga di Pomelotel Hotel, daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Hotel yang disiapin XL untuk peserta XFL. Dan, aku ngucapin makasih banyak, untuk Mbak berdua dari XL yang mungkin jam segitu udah tidur, tapi rela tergopoh-gopoh nunjukkin kamar, dan ngasih penjelasan bla-bla-bla.





Petualangan hari ini berakhir sudah. Jam 3 pagi, saat ayam mulai berkokok, aku baru bisa merenggangkan otot di kamar 325. …Memang menjadi Future Leaders sejati, harus banyak cobaannya, ya, Kawan!
“Allah tidak akan membebani seseorang, kecuali berdasarkan kemampuannya.”

(Al-Quran)



Read More..

Thursday, October 25, 2012

Andai Aku Jadi Ketua KPK

Baju Tahanan KPK
Baju tahanan KPK adalah warna orange dan kiri. Tulisan TAHANAN terlalu kecil sehingga bisa ditutup dengan kerudung. Sumber: tribunnews.com

Memang mengherankan kasus korupsi di Indonesia. Bukannya semakin berkurang, malah terus berkembang layaknya jamur di musim hujan. Melihat ini, maka dibentuklah komisi khusus yang disebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didirikan pada tahun 2003 berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002. Dan setelah sembilan tahun bertugas, rupanya KPK masih belum ber’taring’ untuk memberantas tuntas korupsi. Turut penasaran dan ingin menyumbang saran, saya ingin menuliskan beberapa hal yang akan saya lakukan jika menjadi ketua KPK.

a)      Redesign Ulang Baju Tahanan KPK         

Baju KPK sekarang (warna orange dan putih) terlihat terlalu keren untuk seorang koruptor. Untuk memberi tekanan psikologis maksimal, lebih baik baju tahanan KPK dirancang dengan warna kontras seperti belang hitam dan orange, sehingga ada rasa malu jika memakainya. Tulisan TAHANAN juga harus dibuat lebih besar dan mencolok.

b)     Wajib Kerja Sosial untuk Tahanan KPK

Seringkali koruptor melakukan korupsi karena tidak tahu kondisi rakyat sesungguhnya. Apa jadinya jika mereka menjadi relawan untuk pengajar di daerah terpencil atau menjadi tukang sapu daerah Jakarta?

c)      Memiskinkan Koruptor

Walaupun denda sudah dijatuhkan, hal itu juga kurang membuat efek jera. Ada koruptor yang dendanya lebih ringan dari harta hasil korupsi. Pemiskinan koruptor bisa dilakukan dengan denda pajak, karena sesuai UU Perpajakan, seseorang bisa didenda 4 kali lipat jika tak membayar pajak sesuai dengan kemampuan ekonomis. Bayangkan jika kasus korupsi 2 milyar dengan pajak 600 juta. Dia harus membayar denda senilai 2,4 milyar yang artinya lebih besar dari harta korupsinya.

Semua rencana ini tak akan berjalan jika tidak ada koordinasi dari pihak-pihak terkait. Mari saling membantu demi Indonesia bebas korupsi!
Read More..

Saturday, September 8, 2012

Looking for Job!

Sudah lama aku bertekad untuk mencari kerja. Alasannya apa? Sederhana. Aku sudah terlalu tua untuk berharap dengan orangtua. For a simple, alasannya ada beberapa macem:
  1. Seperti yang aku bilang, UMUR. It’s the biggest problem! Sudah semester V masih menggantungkan diri dengan uang beasiswa apalagi orang tua. Hina rasanya diriku ini, hina #hiperbolisasi
  2. Mengisi waktu luang. Sudah semester V dan ternyata banyak waktu yang rasanya sayang untuk dipakai tidur. Ex: hari Rabu sama sekali tidak ada mata kuliah terus hari Jumat, kuliahnya HANYA jam 4 sore. Hmmm.. Mending dipakai buat kerja daripada molor #kebiasaan dari semester 1 sampai 4
  3. Dan terakhir, MALU. Malu karena udah tua masih cengeng. Malu karena udah tua belum bisa mandiri. Malu karena banyak orang yang bisa, tapi kenapa kita enggak?
Akhirnya, berbekal 3 Sumpah Palapa ini, aku mencari kerja. Rinciannya sebagai berikut:
  1. Hari Rabu malem, tertanggal 5 Sept 2012, jam 7, pesawat tujuan Banjarmasin baru aja mendarat di Juanda International Airpot. Yeah, I’m back! Beres-beres bentar, kebetulan malam itu lagi inaugurasi OSCAAR, jadi jalanan kampus rada-rada sangat macet. Akhirnya, jam 8 malam keluar dari Pesmi bareng AA. Ke mana? Toga Mas deket Giant. Ngapain? Nyari kerja.  Sayangnya, sudah bertebal-tebal muka nanya ke Customer Service, tidak ada lowongan untuk pekerja magang bulan ini. Dan biasanya juga, magang satu bulan ga ada GAJI! (Biasa aja sih, namanya aja pegawai magang) Dan terus, kalau magang tiga bulan, yang diganti juga uang transport, bukan GAJI. Jadi, misi kita kali ini ke TogaMas GATOT alias Gagal Total.

  2. The next mission (berasa Mission Impossible) adalah ke Royal. Hari Kamis siang, tertanggal 6 Sept 2012, jam 2 siang, berangkat dengan AA dan sebenarnya tujuan utama bukan nyari kerja, cuma pengen nonton Perahu Kertas. Hehe... Nah, di Royal kan banyak job vacancy ya, mau yang part time atau full time. Sebelum pulang kemarin, yakni pada bulan Ramadhan, sebenarnya aku udah nyari dan liat-liat, tapi berhubung mau pulang jadi ga diseriusi. Akhirnya, kemarin ada sih lowongan pekerjaan, tapi pada full time semua. :( Dengan terpaksa, misi mencari kerja ke Royal juga gagal :(

  3.  Nah, ini yang paling serius.  Saking putus asanya, aku update status di Facebook, minta pertolongan. Gini bunyinya:
"Jobless alias pengangguran. Ada yang punya lowongan kerja sekitar Surabaya?" 
Ternyata ada yang komen, namanya Mbak Rizma Nurani. Lihat dari profil FBnya, dia anak IAIN dan udah ngarang novel! Keren! (Menulis novel adalah salah satu dari banyak ambisiku! :)) Mbak Rizma nawarin aku kerja di outletnya, namanya Magic Mushroom di Grandcity Surabaya. Excited! Aku nyiapin semua persyaratannya, dari CV lengkap, fotokopi ijazah, fotokopi KTP, bahkan KHS aja ku fotokopi :) Mbak Rizma ngajak ketemuan untuk interview di Grandcity jam 2 siang. Ku iyain aja, soalnya kuliah baru mulai dari hari Kamis dan belum terlalu padat. Tapi, apa lacur, ternyata hari Jumat, kuliah malah full dari jam 1 sampai jam 3 :( Fortunately, Mbak Rizma ngasih dispensasi sampai jam 4.

Gambar
Tempat nyari kerja yang terakhir kalinya dan GAGAL :(

Akhirnya, kembali ditemani AA, hari Jumat tertanggal 7 Sept 2012, jam 3 sore, kami berangkat ke Grandcity. Wakkss! Ternyata, jauh banget ya! Dan yang paling parah, Surabaya macet cet cet. Jam setengah 4 kami baru nyampe Grandcity.

Singkat kata, aku interview dengan Mbak Rizma. Bla bla bla. The last, syaratnya terlalu berat untuk kuturuti. Soalnya wajib ada training antara 4-7 hari, dari jam 10 pagi sampai 10 malam! Aku kan kuliah :( Otomatis,aku lebih memilih kuliah daripada bolos #mahasiswa teladan :) Jadi, misi ke Grandcity untuk mencari kerja, juga gagal.

Begitulah petualanganku selama 3 hari. Ternyata, nyari kerja itu sulit ya. Mungkin banyak lowongan. Tapi, waktu kita yang memungkinkan. Setelah aku berusaha nyari kerja sendiri, aku ngerasa banget,
“Nyari uang tak semudah minta uang dengan orangtua!”

Jadi tobat, ga pengen lagi boros. Amiin..
Tuhan, berikan aku kerja part time. Please ::::
Read More..

Tuesday, August 14, 2012

Jangan Pernah Mengeluh

Hmmm.. Buka FB pagi-pagi, ternyata ada status temen yang bagus banget. Inspiring lah, kayak Pak Mario Teguh.. :)

JANGAN PERNAH MENGELUH

Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin.....”
Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi, maka jadilah” . (Yasin 82).


Ketika kita mengeluh : “Capeeeek banget”
Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat”. (An-Naba 9).

Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah, gak sanggup rasanya...”
Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan”. ( Al-Baqarah 286).

Ketika kita mengeluh : “Stressss nih...Panik...”
Allah menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (Ar-Ra’d 28).

Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah semua sia-sia..aja”
Allah menjawab :”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (Al-Zalzalah 7).

Ketika kita mengeluh : “Gila aja sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin...”
Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (Al-Mukmin 60).

Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget deh”
Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. (At-Taubah 40).

Berapa banyak lagi keluhan kita?

Daripada dikeluhkan kepada teman, lebih baik hanya bercurhatlah kepada Allah.
“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”. (Yusuf 86).


Gambar
Read More..

Monday, August 13, 2012

Reunian Temen SD Itu, Rasanya.....

Kemarin, tepatnya tanggal 12 Agustus, aku diajak reuni sekalian buka bareng sama teman-teman waktu SD dulu. Kayaknya aku mesti bilang WOOW nih :D Pertama kali tahu undangannya di fesbuk, aku sudah excited banget. Secara, kira-kira udah 8 tahun kami pisah dari masa kanak-kanak yang begitu polos (zaman dulu belum ada 4L4Y). Reunian terakhir udah 2 tahun yang lalu, tahun 2010, waktu aku baru masuk kuliah.

Dari atas kiri ke kanan: Lini, Ningsih, Rahmat, Lana, Hendra, Farid, Dayat
Dari bawah kiri ke kanan: Isterinya Rahmat, Jejen, Aku, Tia, Isterinya Dayat

Nah, yang jadi masalah, temenku senasib seperjuangan alias se RT, si Ifit now lagi di Pare. Terus, aku mesti numpang sama siapa? Hiksss... :( Untunglah, pak koordinator, Maulana, berbaik hati menyuruh Jejen menjemput Puteri Salju nih. :) Aduh, ternyata Jejen tinggi banget ya sekarang. Atau aku yang kelewat pendek... (nyebut pendek itu rasanya nyesek) #lari ke shower..

Kami reunian di Warung Idah Jaya, sekitar Banua Anyar. Karena kehilangan jejak, aku dan Jejen sempet nyasar ke restoran lain. Ya ampun, suasananya bikin terharu dah. Yang datang cuma sedikit sih, ada 12 orang dari seharusnya 20 an orang lebih. :( Ternyata, sudah ada yang nikah. Rahmat dan Dayat masing-masing bawa isteri. Aku kapan ya? #kedip-kedip

Bener dah. Rasanya terlempar ke zaman SD dulu waktu ngumpul bareng kayak gini. Saling ledek. Saling nyindir. But, it’s very awesome. Ada yang nerusin kuliah. Ada yang kerja. Ada juga yang membina rumah tangga.

Hmmm.. Padahal masih sama-sama di Banjarmasin, tapi kok liat temen SD tu jarang banget ya.. ? :( Apalagi aku kuliah di luar kota. Jadi, kalau ngumpul bareng kayak gini rasanya berharga banget. Tisu, mana tisu.

At least, walaupun waktu terus berjalan, tapi ada kalanya kita harus kembali merenungi satu titik dalam hidup kita. Kembali menyapa orang-orang di masa lalu, bisa membuat kita semangat dalam melangkah di masa depan.

Reuni itu rasanya.... ISTIMEWA :)
Read More..