"Eh, perasaan dulu bulan segini udah hujan, kenapa sekarang masih panas banget?"
Sering
mendengar dialog kayak gini, enggak? Cuaca sekarang memang tidak menentu. Sudah
musim hujan, tapi masih saja panas menyengat. Jadi ingat zaman masih SD.
Pokoknya, kalo ditanya musim hujan dan musim kemarau, ada rumusnya untuk
menjawab. Kalo musim hujan, berarti bulan yang ada R-nya dihitung dari November
sampai April. Musim kemarau setelahnya; dari Mei sampai Oktober lagi. Darimana
perhitungan aneh jenius itu berasal? Hehee.. Rasanya itu dari buku IPA dulu,
nggak tahu sekarang, mungkin isi bukunya sudah ganti lagi.
Tapi,
sekarang kalkulasi kayak gitu enggak bisa dipercaya lagi. Berdasarkan riset
saya selama kuranglebih 3 tahun numpang di Surabaya, kota paling macet kedua se-Indonesia,
musim hujan itu paling cuma beberapa minggu. Enggak sampai November sampai
April. Yang ada panas gilak, sampai pengen nyebur ke kolam! Beda dengan Banjarmasin,
pergantian musim cenderung normal, meskipun enggak senormal dulu.
Nah,
yang itu ntuh namanya perubahan iklim atau bahasa kerennya climate change. Kalo
dari Wikipedia, kamus sejuta umat, ini definisinya:
Perubahan iklim adalah perubahan cuaca secara signifikan
dan polanya terbentuk dari puluhan atau jutaan tahun. Jadi, perubahan iklim itu
cenderung kepada kondisi cuaca di atas rata-rata sampai ke tingkat ekstrim.
Penyebabnya banyak, dari faktor alam sendiri dan juga manusia.
Makanya enggak heran, cuaca sekarang tak lagi
bisa ditentukan dengan faktor musim. Dan lepas dari faktor alam, manusia juga
turut menjadi andil dalam perubahan iklim di dunia. Contohnya aja, kebiasaan
pake parfum berlebihan *khususnya yang cewek. Tahu nggak, pake parfum satu
botol tiap hari tuh, bisa bikin lapisan ozon menipis. Kok bisa, sih? Soalnya
parfum mengandung bahan chloro fluor karbon
(CFC). CFC ini bisa mengubah ozon menjadi oksigen. Jika CFC semakin banyak di atmosfer,
semakin banyak pula lapisan ozon yang pecah dan akhirnya berlubang. Padahal
lapisan ozon berguna untuk menyaring radiasi ultraviolet. Jika ozon sampai
bolong, akibatnya radiasi matahari masuk langsung ke bumi. Jadinya bumi makin
panas dan penyebaran penyakit seperti kanker kulit meningkat. Iiihh, ngeri,
kan?
Terus, bagaimana caranya untuk menjaga alam agar perubahan iklim tidak terlalu cepat dan menimbulkan efek negatif bagi manusia? Nah, berdasar pengalamanku sebagai mahasiswa, ini dia cara-cara simpel melindungi alam. So, let’s save the nature!
Terus, bagaimana caranya untuk menjaga alam agar perubahan iklim tidak terlalu cepat dan menimbulkan efek negatif bagi manusia? Nah, berdasar pengalamanku sebagai mahasiswa, ini dia cara-cara simpel melindungi alam. So, let’s save the nature!
1) Rajin-rajin pakai sepeda
Nah, ini saran yang cocok sekali untuk
mahasiswa perantauan kayak aku. Daripada beli motor baru, apalagi Surabaya
sudah macet parah, mending kita pake sepeda. Untuk jarak jauh, gunakan
transportasi umum. Sekarang, tiap hari Minggu, sudah ada kampanye Car Free
Day di Taman Bungkul, Surabaya. Enjoy dan menyenangkan.
Walaupun kelihatan simpel, sepeda bisa menjadi
olahraga, lho. Dan, tak ketinggalan, hemat biaya. Begitu juga dengan transportasi
umum. Bayangkan, jika penduduk satu Surabaya ganti kendaraan dengan naik bus?
Bisa dibayangkan, macet berkurang, polusi hilang.
Kenapa harus sepeda? Dengan meminimalisir
kendaraan bermotor, kita sudah mengurangi penggunaan gas karbondioksida (CO2). Gas
CO2 berlebihan inilah yang mengakibatkan efek rumah kaca, salah satu penyebab
global warming.
Sehat dengan sepeda / www.uswatunuus.blogspot.com
2) Gunakan air, sabun mandi dan sabun cuci dengan BENAR
Untuk yang tinggal di kost-an, biasanya suka
kalap kalau sudah Hari Mencuci Masal. Cucian tiga ember, deterjen setengah
kilo. Akibatnya, terjadi lautan busa. Ada anggapan, semakin banyak busa maka cucian
semakin bersih. Itu anggapan KELIRU! Padahal, busa deterjen adalah hal yang
berbahaya bagi lingkungan. Salah satu bahaya ‘busa-busa’ ini adalah eutrofikasi
(ganggang dan enceng gondok yang melimpah). Semakin banyak eceng gondok, dasar air tidak mampu ditebus sinar matahari,
dan akibatnya biota air mengalami degradasi.
3) Kurangi penggunaan stryofoam
![]() |
Hindari styrofoam / www.dunianyasari.blogspot.com |
4) Hindari penggunaan kertas berlebihan
penggunaan kertas, semakin banyak pula pohon yang ditebang. Padahal, pepohonan berguna untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen dalam proses fotosintesis.
5) Gunakan AC secara bijak
![]() |
www.greenlifestyle.or.id |
6) Gunakan parfum sewajarnya
Namanya aja masih muda, pasti pengen selalu
tampil keren dan wangi. Tapi, tidak usah lebay dengan parfum Anda. Seperti yang
sudah dijelaskan, parfum mengandung bahan CFC. Daripada menggunakan parfum,
kenapa tidak menjaga kebersihan tubuh dengan bahan alami saja? Minum jamu daun
sirih bisa dijadikan alternatif, atau mengurangi makanan penyebab bau badan
seperti bawang putih.
7)Kurangi plastik; gunakan satu tas saja
Jika hangout di mall, pasti ngebet banget pengen
belanja *pengalamanpribadi. Nah, daripada menggunakan kresek plastik seabrek,
lebih baik gunakan satu tas atau wadah untuk menampung semuanya. Mungkin,
awalnya terasa gengsi, tapi tindakan kecil ini bisa menyelamatkan lingkungan.
8) Hemat baterai gadget; hemat energi
Enggak heran sekarang gadget sudah seperti
makanan pokok. Bangun tidur, langsung update status atau sekadar nge-tweet.
Padahal, gadget canggih gampang sekali lowbat, yang akhirnya harus di-charge
beberapa kali sehari. Sebisanya, gunakan gadget sebijak mungkin dan memang
untuk hal yang diperlukan. Selain menghindari sifat ‘autis’ dan tidak peduli
sesama, pemanfaatan gadget secara benar juga menyelamatkan lingkungan. Secara tidak
langsung, kita sudah menghemat energi. Oh, ya, jangan lupa, lepas colokan
charger jika tidak digunakan. Ada istilah vampire energy, yakni energi
yang terus mengalir walaupun barang elektronik tersebut tidak dipakai.
9)Buang sampah pada tempatnya
![]() |
www.aboutjurnal.blogdetik.com |
Nah, kira-kira begitulah cara singkat dan sederhana
untuk mengantisipasi perubahan iklim. Walaupun simpel, kita-kita yang masih
mahasiswa terbukti bisa berkontribusi untuk lingkungan. Jangan tunggu umur
kayak kakek-kakek, baru mikir melindungi alam. Kan ada tuh kata Aa Gym tentang
prinsip 3 M: Mulai dari diri sendiri; Mulai dari hal-hal yang kecil; Mulai saat
ini juga.
Kalo pengen serius untuk melindungi alam bisa join
di Oxfam atau lihat-lihat dulu websitenya di www.oxfam.org.uk/indonesia.
Oxfam adalah
konfederasi International dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di
92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun
masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.
Enggak ragu lagi, kan untuk melindungi alam?
Jika kita ramah dengan lingkungan, lingkungan pun akan ramah dengan kita. Mari
kita ciptakan lingkungan ramah dan bersahabat dengan manusia!!

Let’s go wonderfull youths! C’mon save the
nature right now!
Referensi:
1) Wikipedia: Climate Change
2) Bahaya styrofoam
3) Bahaya busa deterjen
4) Bahaya chloro fluor karbon (CFC)
5) Climate change dan hemat energi
Referensi:
1) Wikipedia: Climate Change
2) Bahaya styrofoam
3) Bahaya busa deterjen
4) Bahaya chloro fluor karbon (CFC)
5) Climate change dan hemat energi
Nice Posting...
ReplyDeleteBaca juga tulisan saya :
http://harris-maulana.blogspot.com/2013/02/kita-dan-perubahan-iklim.html
Mohon beri komentar,
Terima Kasih :)
Sama-sama, pak. Postingan bapak jauh lebih keren :D
Delete